UI/UX Case Study — Waste4Change’s “Send Your Waste” Redesign

Ananda Faris
7 min readNov 28, 2021

--

Disclaimer : Project ini merupakan project yang diberikan oleh Waste4Change kepada UI/UX Designer Intern di Skilvul dan saya adalah UI/UX Designer Intern di Skilvul dan bukan merupakan bagian/bekerja di Waste4Change.

Pada artikel kali ini, saya sebagai UI/UX Designer Intern di Skilvul menerima Challange dari partner Skilvul, yaitu Waste4Change. Jadi, Waste4Change adalah sebuah perusahaan yang memberikan solusi untuk pengolahan limbah yang bertanggung jawab. Hadir pertama kali pada tahun 2014 yang berawal dari diskusi dua perusahaan di bidang persampahan. Dengan Waste4Change, kamu bisa memanfaatkan berbagai layanan seperti consult, campaign, collect dan create.

Untuk pengerjaan Challange ini, kami dibagi menjadi kelompok beranggotakan 3 orang. Kelompok saya terdiri dari saya sendiri, Muhammad Irsan Mulana dan Muhammad Faishal Farras. Saya sendiri berperan sebagai UI Designer, sedangkan UX Researcher dipegang oleh Faishal dan UX Designer dipegang oleh Irsan.

Untuk cakupan hal yang saya kerjakan adalah UI Styleguide, UI Design dan Prototyping.

Brief

Permasalahan

Dari pihak Waste4Change memberikan informasi permasalahan yang dialami pengguna sebagai berikut :

  1. Copywriting yang membingungkan
  2. Layout versi mobile tidak efektif
  3. Perbedaan SYW Reguler dan SYW Reward yang tidak terlalu tampak
  4. Flownya terlalu panjang

Adapun fitur yang ingin dibuat ataupun ditingkatkan berkaitan dengan masalah ini adalah sebagai berikut :

  • Recycle Landing Page
  • Page Pengiriman
  • Page Poin Rewards
  • Page transisi Payment/ API partner logistik

Objektif

  • Menyelesaikan masalah dari brief dan temuan masalah lain yang diberikan
  • Semakin berkurangnya user yang bertanya cara menggunakan web apps dan kesulitan dalam pengiriman paket

Target Pengguna

  • Gender: Wanita
  • Umur: 25–40 tahun
  • Profesi: Ibu Rumah Tangga
  • Geografis: Jawa

Perilaku / Kebiasaan :

  • Peduli terhadap isu lingkungan
  • Memilah sampah
  • Hobi membaca dan bercocok tanam

Platform

Website untuk versi desktop dan mobile

Let’s begin

Photo by Mark König on Unsplash

Empathize

In-Depth Interview

Yang pertama kami lakukan di proses empathize adalah melakukan validasi masalah yang diinformasikan oleh Waste4Change kepada pengguna melalui In-Depth Interview kepada 3 orang yang mengikuti akun instagram Waste4Change. Kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengguna untuk memastikan apakah masalah tersebut benar dialami pengguna. Untuk list pertanyaannya adalah sebagai berikut :

  1. Sebutkan nama, umur, dan pekerjaan serta domisili Anda?
  2. Apakah Anda pernah melakukan recycle sampah? Bagaimana prosesnya?
  3. Sejak kapan Anda mulai recycle sampah?
  4. Mengapa Anda tertarik melakukan recycle sampah? Apa motivasinya dan seberapa penting menurut Anda?
  5. Seberapa besar usaha yang rela dikeluarkan untuk melakukan recycling? Kalau bayar apakah Anda tetap tertarik melakukannya?
  6. Seberapa sering Anda melakukan recycle sampah?
  7. Bagaimana kekurangan dari metode recycle yang digunakan sekarang?
  8. Seberapa tahu Anda tentang Waste4Change?
  9. Darimana Anda mengetahui tentang Waste4Change?
  10. Apakah Anda pernah menggunakan layanan Send Your Waste untuk recycle?
  11. Jika iya, mengapa Anda memilih Waste4Change untuk recycle?
  12. Jika tidak, mengapa?
  13. Bagaimana pengalaman Anda dalam menggunakan platform tersebut?

Setelah melakukan In-Depth Interview, kami mendapatkan beberapa hal dari permasalahan yang dirasakan oleh pengguna. Hal-hal tersebut adalah :

  1. Merasa bingung dengan copywritingnya
  2. Tidak tau cara mendapatkan poin dan redeem poin
  3. Tombol CTA yang redudant
  4. Layout versi desktop yang kurang efektif

Dari beberapa poin di atas, ternyata yang menjadi kekurangan adalah copywriting dan instruksi yang kurang jelas dan beberapa masalah lainnya seperti pada poin-poin di atas.

Competitor Analysis

Setelah melakukan In-Depth Interview, kami melakukan Competitor Analyze yang tujuannya untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari platform serupa. Untuk platfrom yang kami analisa adalah Rekosistem dan Duitin yang dimana juga adalah platform untuk mengirimkan sampah.

Define

Pain Points

Data yang kami dapatkan di proses Empathize, kami susun menjadi Pain Points. Pain Points ini adalah beberapa poin permasalahan yang kami dapatkan dari In-Depth Interview dan Competitor Analyze. Untuk Pain Pointsnya adalah sebagai berikut :

Pain Points

How-Might We

Dari Pain Points yang telah kami dapat, selanjutkan kami menentukan tantangan atau tujuan dari pengerjaan project kali ini dalam How-Might We.

How-Might We

Ada 3 ide yang diusulkan, setelah voting terpilihlah satu goal dari design nanti, yaitu :

Memperbaiki pengalaman pengiriman sampah agar mudah digunakan dan mudah dimengerti sehingga dapat meningkatkan motivasi mengirim sampah

Photo by Afif Kusuma on Unsplash

Ideate

Solution Idea

Setelah menetapkan goal atau tujuan dari design, kami memulai sesi brainstorming untuk mencari ide-ide solusi. Dari hasil brainstorming tersebut, kami mendapatkan beberapa ide sebagai berikut :

Solution Idea

Affinity Diagram

Ide-ide solusi yang telah kami dapatkan sebelumnya, kami kelompokkan ke dalam beberapa kategori. Ide-ide yang mirip dimasukkan ke dalam satu kategori.

Affinity Diagram

Prioritization Idea

Prioritization Idea adalah dimana ide-ide solusi yang telah didapatkan akan dikelompokkan prioritasnya berdasarkan aspek bisnis, teknologi dan pengguna. Kami memutuskan untuk memasukkan semua ide ke prioritas utama karena semuaide-ide yang kami hasilkan penting untuk diprioritaskan untuk diterapkan pertama kali.

Prioritization Idea

User Flow

Selanjutnya, kami membuat User Flow. User Flow yang kami buat ada 5 yaitu 1. Pendaftaran/Login

User Flow Pendaftaran/Login

2. Pengiriman Sampah

User Flow Pengiriman Samoah

3. Memberikan Penilaian Pengiriman

User Flow Memberikan Penilaian Pengiriman

4. Membagikan Pengiriman

User Flow Membagikan Pengiriman

5. Redeem Point

User Flow Redeem Point

Prototype

Wireframe

Pembuatan Wireframe kami lakukan mengikuti User Flow yang telah dibuat. Ada 5 User Flow dengan beberapa screen di dalamnya. Berikut ini adalah contoh beberapa Wireframe yang kami buat :

  1. Landing Page Recycle with Us
Landing Page Recycle with Us

2. Halaman Poin

Halaman Poin

3. Halaman Menunggu Penjemputan Sampah

Halaman Menunggu Penjemputan Sampah

User Interface

Dari Wireframe yang telah kami buat, kami lanjutkan ke desain User Interfacenya. Ada beberapa perubahan dari Wireframe yang kami lakukan saat desain. Namun, untuk layout dasar dan garis besar tetap mengikuti Wireframe yang telah dibuat. Berikut adalah beberapa desain dari screen utama :

  1. Recycle With us Landing Page
Recycle with Us Landing Page

2. Send Your Waste Landing Page

Send Your Waste Landing Page

3. Profil

Profil

4. Poin

5. Konfirmasi Pengiriman Sampah

Konfirmasi Pengiriman Sampah

6. Menunggu Penjemputan Sampah

Menunggu Penjemputan Sampah

Prototype

Prototype kami buat mengikuti alur 5 User Flow yang telah kami buat pada tahap sebelumnya. Untuk mengakses Prototype versi desktop dan mobile dapat melalui window di bawah ini :

Testing

Usability Testing

Selanjutnya, kamimelakukan Usability Testing. Prototype yang sudah dibuat sebelumnya, kami uji kepada penggun untuk mengukur tingkat keguanaan dari desain. Usability Metric yang kami gunakan di sini adalah Single Ease Question (SEQ). Di SEQ ini kami mendapatkan nilai 6 dari 7 dan mendapatkan beberapa feedback dari pengguna. Feedback tersebut adalah :

  1. Tidak notice ada reguler sama reward, lebih baik langsung aja semua ditampilin
  2. Tidak notice untuk menambah testimoni/penilaian pengiriman harus masuk ke profil dulu. Kan ada halaman testimoni orang-orang, mungkin bisa ditambah tombol add yours
  3. Halaman Poin dan Redeem mending dipisahin aja, claim your reward biar ga semua di profil nyampur
  4. Profilnya diganti nama sama foto biar lebih ternotice

Setelah mendapatkan feedback, kami melakukan proses iterasi pada desain berdasarkan feedback yang di dapat. Ada beberapa perubahan pada desain yang kami lakukan.

Recycle with Us Landing Page

Recycle with Us Landing Page sebelum dan setelah iterasi

Pada halaman Landing Page sebelum iterasi (kiri), pengelompokkan SYW Reguler dan Reward kami berikan tab. Setelah iterasi (kanan), semua SYW kami tampilkan dan kami berikan label Reguler atau Reward sebagai pembeda. Lalu, di bagian Testimonial kami tambahkan button “Berikan Penilaian”. Pada bagian navbar yang sebelumnya hanya terdapat “Profil”, kami ubah menjadi foto profil dan nama pengguna.

Halaman Poin

Halaman Poin sebelum dan setelah iterasi

Pada halaman Poin, kami lakukan perubahan dengan memisahkan halaman Poin dan Redeem Poin. Di sebelum iterasi (kiri) halaman Poin Saya dan Tukar Poin menjadi satu di halaman Poin. Setelah iterasi (kanan), halaman Poin Saya memiliki halaman sendiri dan juga halaman Redeem sudah terpisah dari halaman Poin Saya

Halaman Redeem Poin

Kesimpulan

Waste4Change bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk mendaur ulang sampah, sehingga kami melakukan proses design sesuai dengan kebutuhan user yang telah tervalidasi.

Closing

Untuk Case Study kali ini tentunya bukanlah Case Study yang sempurna. Masih banyak kekurangan yang kami lakukan pada proses design. Oleh karena itu, kami akan sangat menerima kritik dan saran untuk kami jadikan pelajaran ke depannya.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Teman kelompok (Irsan dan Faishal), Mentor (Kak Akbar) dan kalian yang telah meluangkan waktunya untuk membaca Case Study ini. Sampai jumpa di Case Study selanjutnya 👋

Let’s get to know each other. Connect with me via LinkedIn or Dribbble

Photo by Manuel Cosentino on Unsplash

--

--